Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Cinta Islami Pesantren


Cerpen Cinta Islami Pesantren

apa artinya cinta dalam pesantren?

1. apa artinya cinta dalam pesantren?


perjinahan membuat pitnah

2. Pesantren dan Islam merupakan Dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam tradisi Islam pesantren berfungsi untuk


Jawaban:

berfungsi sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan dan mengembangkan Ilmu Agama Islam.

Penjelasan:

Maaf kalau salah


3. contoh cerpen tentang kehidupan di pesantren?


Cerpen : Indahnya hidup di pesantren          Seperti biasanya, azis bangun pagi-pagi sekali. Karena ia jengkel dengan temannya yang suka membangunkannya tiap pagi. pagi itu jam 4 tepat ia dibangunkan oleh temannya kirman, memang kehidupan di pesantren tidak mudah dijalani bagi anak yang masih bergantung kepada orang tuannya, oleh karena azis yang sejak duduk di bangku kelas 1 SMK ini, telah terbiasa tinggal sendirian tanpa ditemani kedua orang tuanya, ia pun menjadi anak yang mandiri, tetapi yang ada dipikirannya hanyalah ibunya yang setiap hari berkerja jauh darinya. Entah apa yang sedang dilakukan ibunya. Semenjak ayahnya meninggal ketika usia azis 16 tahun, azis tak henti-hentinya terpikirkan "apa yang harus aku lakukan?" itu yang dipikirkan azis, karena keadaan keuangan keluarganya mulai merosot sejak ditinggal oleh ayahnya.           Azis kini duduk di kelas 3 SMK dan sebentar lagi ia akan menghadapi ujian nasional. Tak terbayangkan lagi betapa pusingnya ia memikirkan bagaimana ia bisa menghidupi keluarganya sendirian. Azis memang siswa yang aktif disekolahnya, dia sangat aktif dalam satu eskul kesenian, sejak SMP pun azis sangat senang terhadap yang namanya seni oleh sebab itu iapun mengikuti eskul tersebut. Keaktifannya di eskul tersebut mulai timbul sejak ia duduk di kelas 2 SMK, dan semakin hari ia pun bertambah aktif dan sampai akhirnya ia dipercayai menjadi seorang ketua pelaksana sebuah acara yang tidak bisa dibilang biasa. Pikirannya mulai terombang-ambing karena ia masih tak mampu mengendalikan masalah yang ia anggap datang bertubi-tubi tanpa henti menghampirinya. Waktu pun berlalu, dan sepertinya aman-aman saja tetapi 2 minggu sebelum acaranya dimulai ia mendapatkan masalah yang ia sendiri tidak dapat mengatasinya karena saking besarnya masalah tersebut. Bertambah pusinglah pikirannya karena harus bagaimana lagi ia menjalankan amanat yang diemban kepadanya. "Lebih baik rasanya bunuh diri itu terasa lebih enak" sempat terlintas dipikirannya kalimat seperti itu. Tetapi ketika ia belajar seperti biasanya pas pelajaran kewirausahaan ia mendapatkan banyak sekali motivasi - motivasi dari gurunya tersebut. Ia pun akhirnya menjadi lebih bersemangat kembali.          pagi itu mentari belum menampakkan cahayanya, tetapi azis harus bangun pagi-pagi sekali karena seperti biasa, ia bukanlah seorang anak yang diam di rumah orangtuanya, tetapi ia tinggal disebuah pesantren yang tentu saja setiap waktu ia harus menuntut ilmu. setelah ia bangun pagi ia langsung mengambil air wudlu lalu sholat shubuh berjama'ah seperti biasanya, kebiasaan para santri yang sulit untuk diubah adalah kebiasaan tidurnya bisa dimana saja. Bisa di tempat-tempat yang tidak terduga, setelah solat biasanya para santri berdzikir dipimpin oleh imam, yah karena sudah menjadi kebiasaan para santri akhirnya yang tadinya semua santri berdzikir bersama imam, kini yang berdzikir hanyalah imam seorang, selebihnya tertidur. Ada yang sambil duduk lah bahkan ada yang sampai sambil berbaring, masyaAllah.... Innalillahi. kebiasaan ini memang identik dengan para santri karena tak dapat dipungkiri orang yang hidup dipesantren biasanya jam tidurnya berkurang karena begitu banyaknya aktifitas yang harus para santri kerjakan setiap waktunya.          Saking sudah mendarah dagingnya budaya tidur ini, beberapa santri bahkan bisa tertidur ketika sedang mandi, teman azis yang bernama aji pernah mengalaminya. Jadi ketika azis hendak mandi ia ketuk pintu kamar mandinya "siapa didalam?" tanya azis, tak ada yang menjawab sampai azis menanyakan siapa didalam 3 kali tetapi tetap saja tidak ada yang menjawab akhirnya ia pun mengintipnya, eh ternyata aji sudah tertidur sambil memegang gayungnya sendiri, dia tidur terduduk di lantai kamar mandi, astagfirullah... Memang kebiasaan tersebut susah hilannya tetapi tak ada salahnya untuk dihilangkan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi hal yang sama seperti itu.

4. cahaya cinta pesantren termasuk jenis novel?​


Jawaban:

Film drama

semogamembantu:)


5. contoh cerpen dunia pesantren​


Jawaban:

1.yang fana adalah waktu

2.bumi pesantren

3.santri laduni

4.buah jatuh harus jauh dari pohonnya

5.Demi cinta aku rela tidak pacaran

semoga membantu ya ❤️

Jawaban:

Yang Fana Hanyalah Waktu Berkah di Balik Pintu Pesantren Bumi Pesantren


6. Apa saran dari novel cahaya cinta pesantren?


novelnya aja gak tau apa lagi sifat kamu

7. contoh cerpen razia di pondok pesantren​


Jawaban:

ada orang yang merazia di pesantren Maaf terjadi kesalahan............


8. kelebihan dan kekurangan novel cahaya cinta pesantren ​


Kelebihan :

Sampul buku yang di gunakan sangat menarik, alur cerita yang mengalir sehingga mudah dipahami oleh pembaca,dan penggunaan kata yang mudah dipahami membuat novel ini menjadi bacaan yang menarik untuk dibaca. Sudah ada keterangan yang menjelaskan kata-kata yang berasal dari bahasa yang kurang dipahami, seperti bolang(Panggilan suku Karo yang berarti Kakek).

       Kekurangan :

Banyak sekali kesalahan pengetikan. Dan juga penggunaan diksi yang terbatas,sering kali pengarang mengulang-ulang penggunaan diksi. Akhir ceritanya juga mudah ditebak,sehingga membuat bosan pembacanya dan menjadi kurang tertarik membacanya.

Maaf kalo salah

~tolong jadikan jawaban terbaik~


9. islam di nusantara melalui banyak cara, diantaranya adanya pesantren, berdirinya pesantren di Indonesia merupakan bukti adanya penyebaran islam melalui jalur?


Jawaban:

Pendakwah

Penjelasan:

Maaf klo salah


10. cerpen bahasa arab dengan tema hukuman di pesantren​


AKU DAN KISAH PONDOKKU

Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash yang tepatnya berada di campalagian, kabupaten polewali mandar, provinsi Sulawesi barat merupakan institut tempat saya menimba ilmu pengetahuan selama saya SMA, baik tentang agama maupun ilmu pengetahuan umum seperti yang ada di SMA negeri luar sana.

Di pondok ini banyak hal-hal menarik yang saya alami, pengalaman-pengalaman yang rasanya begitu manis untuk diceritakan. Dan saya yakin pengalaman ini tidak akan pernah kudapatkan jika saya tidak memutuskan untuk sekolah di pesantren

Hidup di asrama dan menjadi santri memang menyimpan banyak cerita unik dan lucu, disamping karena kita diatur oleh aturan yang sangat ketat, kami juga diajari untuk lebih dapat mengatur waktu kita dengan baik, belajar memahami teman-teman sekamar ataupun seasrama kita serta membudidayakan antri. Betapa tidak, setiap hal-hal yang dilakukan di pondok itu harus antri, mau makan antri, mau mandi antri, mau menyetrika antri, pokoknya serba antri deh

Tapi tak mengapa, hal itulah justru menjadi cerita menarik untuk diceritakan kepada orang-orang yang tak pernah mengenyam pendidikan pesantren seperti kami, para alumnus pesantren

Saya masih ingat hari pertama saya melakukan registrasi pendaftaran SMA Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash, pada hari itu rasanya saya begitu canggung menggunakan tudung kepala alias jilbab, rasanya aneh menempatkan kain itu di kepala saya. Karena memang notabenenya saya adalah anak smp yg baru saja lulus dan tidak memakai jilbab sebelumnya.

Hari demi hari kujalani di pondok ini, banyak suka duka yang telah kualami selama menjadi seorang santriwati, mulai dari melanggar tidak berbahasa, pacaran tapi hanya bisa bicara dalam jarak 2-3 meter, sembunyi di kamar mandi karena malas sholat di mesjid, pura-pura sakit karena malas ke sekolah, sampai membobol makanan di dapur pada saat tengah malam

Oke, let’s begin from language, seperti pesantren pada umumnya, di pesantren saya hal yang paling ditonjolkan itu adalah bahasa. Anak pesantren memang agaknya lebih terkenal dengan kefasihannya berbahasa arab dan inggris. Dan hal itu pulalah yang menjadi nilai plus bagi kami para santri. Itu karena para santri memang diwajibkan memakai kedua bahasa tersebut dalam kesehariannya.

Terkhusus di pesantren saya, setiap santri diwajibkan memakai bahasa inggris dan bahasa arab yang diseimbangkan setiap minggunya. Dan untuk para santri baru, berbahasa baru diwajibkan setelah 3 bulan berselang dari penerimaan santri baru, dan tentunya para santri baru telah mendapat kursus untuk dijadikan modal dalam menggunakan kedua bahasa tersebut sebelumnya.

Masih kuingat diriku yang sangat terkejut ketika kakak-kakak OSPI from markas bahasa mengumumkan bahwasanya para santri baru mulai berbahasa *anyway OSPI itu akronim dari Organisasi Pesantren Al-ikhlash kalo di SMA biasa kita sebut sebagai OSIS* jujur pada saat itu rasanya saya belum siap, saya dengan modal kosa kata yang masih sangatlah minim tidak mungkin bisa menggunakan bahasa itu dalam keseharian saya serta lolos dari jasus. Jasus itu berasal dari bahasa arab yang kurang lebih artinya mata-mata, nah jasus inilah yang bertugas untuk mencatat secara diam-diam nama-nama orang yang melanggar bahasa, kemudian mengumpulkannya kepada kakak2 devisi markas bahasa atau mahkamah luggo. Dan setelah itu nama-nama tersebut akan diumumkan dimesjid kemudian satu persatu dari pelanggar tersebut akan disidang oleh kk2 devisi markas bahasa *sidang? Ngeri yah

Dan karena pada hari itu sudah ditentukan bahwa santri baru sudah berbahasa, mau tidak mau saya juga harus berbahasa, walaupun awalnya itu terasa sangat kaku dan kalo saya ingat sekarang itu rasanya mau ketawa karena kita santri baru terkadang berbahasa dengan kaidah bahasa inggris dan bahasa arab yang sangatlah payah :D. Tapi sejujurnya hal itu tidak terlalu banyak terjadi padaku *tsahh, kebanyakan yang sering berbahasa tapi kedengarannya lucu karena aneh itu para bocah ingusan anak kelas satu smp. For example : ana uridu a’kulu fil “ma billugatul Arabia kantin”. Sebenarnya kalimat ma billugatul Arabia itu artinya apa bahasa arab dari kata bla bla bla, tapi karena memang dasar bocah ingusan yang tidak terlalu mengerti akan kalimat itu, seolah-olah kata itu dijadikan password untuk dapat berbahasa Indonesia.


11. resensi buku novel cahaya cinta pesantren



·        Unsur Instrinsik

ü  Tokoh dan Penokohan :

1.      Marshila Silalahi                  : Anak yang cerdas, agak nakal

2.      Ayah shila                             : Ayah yang penyayang kepada anak anaknya

3.      Mamak shila                         : Ibu yang sayang kepada anak anaknya

4.      Muhammad Alamsyah        : Kakak sulung dari Shila yang sangat pintar

5.      Adib Pratama                                    : Kakak kedua shila pintar

6.      Andika Putra                         : Kakak ketiga dari shila yang paling cerdas dari yang lain

7.      Cut Faradhilah                      : Teman Shila yang baik, sopan, dan pintar

8.      Aisyah                                    : Teman Shila yang ramah

9.      Sherli Amanda                      : Teman Shila yang baik hati dan pandai menari

10. Rifqie Al-Farisi                    : Laki-laki taman yang menjadi suami dari Shila yang baik dan peduli kepada isrinya Shila.

11. Muhammad Faris Audah     : Anak dari Shila dan Rifqie yang hebat, taat kepada orag tua.

 

ü  Alur:

1)     Maju:

Di bilang maju karena ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Novel Cahaya Cinta Pesantren menggunakan alur maju (Hari demi hari terus berkejaran di bumi santri ini)

 

ü  Latar

Ø  Waktu                        :

1.      Sejak Kemarin          : (Sejak kemarin aku ingin membeli rujak nikmat warungnya yang berada di depan Istana Maimun)

2.      Hari itu                       : (Hari itu salah satu hari di musim hujan yang dingin ketika mamak mengantarku ke sebuah tempat yang asing)

3.      Minggu depan           : (“Minggu depan, bu! Karena seluruh calon santri dan santriwati akan menyantri selama seminggu…..”)

4.      Di tengah malam      : (……memergokiku sedang makan di tengah malam)

5.      Siang hari                  : (…..Aisyah itu hadir di antara kami ketika siang hari)

6.      Sore                            : (“….Nanti sore ayah ke sini lagi!”)

Ø  Tempat           :

1.      Istana Maimun                      : (Sejak kemarin aku ingin membeli rujak nikmat warungnya yang berada di depan Istana Maimun)

2.      Tempat yang asing               : (Hari itu salah satu hari di musim hujan yang dingin ketika mamak mengantarku ke sebuah tempat yang asing)

3.      Di kantin depan                    : (Ayah Aisyah mentraktir kami makan mie bakso di kantin depan)

4.      Masjid                                    : (Setelah itu, kami mandi dan bersiap lagi pergi ke masjid untuk menunaikan shalat magrib)

5.      Negara Sakura, Jepang        : (Atas kegigihan dan kecerdasannya mengantarkan Shila ke Negeri Sakura, Jepang)

Ø  Suasana          :

1.      Senang dan Bahagia : (Hari itu boleh dikatakan sebagai hari senang dan bahagia nasional sebab hampir semua orang…..)

2.      Sedih                          : (Aku mengurung diri di kamar dan terus-menerus menangis)

 

ü  Tema  :

Tema dari novel Cahaya Cinta Pesantren adalah Religi dan Romance

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·        Unsur Ekstrinsik

Ira Madan terlahir di kota Medan, kota bandar terbesar di Sumatra. Master Jebolan jurusan operasi riset dari Universitas Sumatra Utara (USU) ini adalah guru matematika di Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan.

Anak pertama dari empat bersaudara ini sangat gemar dengan dunia traveling khususnya ke alam, seperti hiking, tracking, rafting, divig, dan snorkeling. Selain itu, ira juga sangat tertarik dengan aneka ragam wisata kuliner di mana saja dengan label HALAL.

 

·        Isi Novel :

Dengan keterbatasan biaya orang tuanya, Shila tidak mungkin sekolah di SMA Swasta, jadi orang tuanya membujuk Shila agar masuk ke pesantren di Pesantren Al-Amanah. Dengan dunia pesantren yang amat ketat dan disiplin, Shila harus mencoba untuk beradaptasi. Di pesantren, Shila bersahabat dengan Manda, Aisyah dan Icut.

 

Dari ketiga sahabatnya, Shila merasa paling dekat dengan Manda karena keduanya sama-sama tidak betah berada di pesantren. Keduanya tanpa sepengetahuan yang lain pun kabur keluar dari pesantren, namun pada akhirnya takdir membawa mereka untuk kembali ke pesantren. Dari waktu itu, Manda pun akhirnya mantap untuk menjadi santri, sedangkan Shila masih belum begitu yakin.

 

Di masa pubernya Shila tersebut juga, dia harus terbawa perasaan dengan jatuh hati terhadap santri seniornya yang bernama Rifqie. Dengan berbagai konflik juga, Shila menjadi harus menghadapi berbagai rintangan dari persahabatan mereka yang menjadi runyam dan hingga Shila mendapat peringatan akan dikeluarkan dari pesantren di saat dirinya telah mulai benar-benar merasa nyaman di pesantren tersebut.

 

Hingga suatu saat Shila berhasil melalui semuanya karena terdapat pesan dari sang ayahnya ‘Kalau kita mencintai segala sesuatu karena Allah, maka kita tidak akan pernah kenal yang namanya kecewa atau sakit hati’ .

 

·        Kelebihan :

Sampul buku yang di gunakan sangat menarik, alur cerita yang mengalir sehingga mudah dipahami oleh pembaca,dan penggunaan kata yang mudah dipahami membuat novel ini menjadi bacaan yang menarik untuk dibaca. Sudah ada keterangan yang menjelaskan kata-kata yang berasal dari bahasa yang kurang dipahami, seperti bolang(Panggilan suku Karo yang berarti Kakek).

·        Kekurangan :

Banyak sekali kesalahan pengetikan. Dan juga penggunaan diksi yang terbatas,sering kali pengarang mengulang-ulang penggunaan diksi. Akhir ceritanya juga mudah ditebak,sehingga membuat bosan pembacanya dan menjadi kurang tertarik membacanya.

 

 

 

·        Kesimpulan :

Secara keseluruhan novel ini sudah bagus, ketika ada kekurangan, kekurangan novel tersebut di kurangi dengan cerita yang menyentuh hati para pembaca. Di tambah lagi cerita yang berlatarkan sebuah pesantren yang membuat kita mengetahui bagaimana menjalani kehidupan menjadi seorang santri.


12. contoh cerpen tentang penderitaan di pondok pesantren


Dulu aku bercita-cita, aku ingin bersekolah di sebuah sekolah negeri yg favourite. Tapi mimpiku itu semuanya pudar, karena ayah berencana menyekolahkanku di pondok pesantren. Karena alasannya ayahku tidak mampu membayar uang untuk pendaftaran di sekolah negeri. Dan akhirnya ketika aku pertama kali masuk di pesantren, ternyata sangat gak nyaman. Kasurnya gak nyaman, banyak nyamuk nya, harus bangun pagi2.rasanya aku sangat tersiksa disana, dan aku ingin kembali pulang ke rumah.

SEMOGA MEMBANTU

13. Para Walisongo dalam menyebarkan Islam ada yang melalui pendidikan dan pengajaran, khususnya melalui pesantren. Di antara nama pesantren tersebut adalah ..


pesantren Ampel Denta milik sunan Ampel dan pesantren sunan giri

14. contoh cerpen tentang pondok pesantren darul gikri


......................


15. bagaimana rasanya cinta terhalang tembok pesantren?​


Jawaban:

Rasanya seperti anda menjadi ironmen:)

Jawaban:

Mendebarkan.

Membuat harus terus menunggu.

Hanya bisa berharap dan ber doa.

Penjelasan:# kakak lg ngalamin ya?.

Wkwkwkwk.


Video Terkait


Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta Islami Pesantren"